Kutinggalkan kartu namaku…

04.48 Edit This 0 Comments »


Ini kartu namaku..simpanlah didompet saat hujan reda..
Jangan pernah kau Tanya namaku..dari mana asalku..
Malam itu ditengah kota..aku masih ingat saja..
Tawamu lepas..pelukmu sangat hangat..hampir meleleh rasanya
Aku gembira..pipiku merona..
Gerimis berbisik pada dedaunan, mereka saling berbicara..ada yang saling menepuk pundak sampai terbahak-bahak…
Beberapa kepompong hanya mengintip penuh Tanya..??

Ini kartu namaku..genggamlah pada tanganmu yang kokoh
Seperti kokohnya dahan dan daun tempat hidup para kepompong itu..
Jika telah menjelma menjadi kupu-kupu…
Mereka akan bersuka cita..merayakan pesta pada madu-madu bunga..
Ketahuilah….
Jutaan bunga juga telah meledak dihatiku..sungguh harum
Simpanlah segera..jangan sampai malam mencurinya..

Ini kartu namaku..jangan pernah kau kenang
Karena kita bukan masa lalu…
Jangan tergesa membuangnya..
Simpan saja dalam hatimu!



CINTA

04.40 Edit This 0 Comments »


Cinta Itu mata
Memandang Mu…

Cinta itu Hati
Merasakan kehadiranmu…

Cinta itu tanpa dikatakanpun…tetaplah cinta
Tanpa alasanpun cinta tetaplah cinta

Buatku apa yang kurasakan kini tidaklah begitu penting
Telah kubakar kampung..telah kubakar lampu yang redup di tikungan itu
Berharap hujan yang berkhianat menjadikannya abu..

Buatku apa yang kurasakan kini tidaklah penting
Jika melihat hijau itu segar..udara sejuknya telah berubah racun yang sama rasa
Ketika manisnya madu bukan penawar

Telah kubakar kota…jalan yang pernah kita tapaki..
Mercu suar yang pernah kita jumpai..Karna pertemuan kita adalah gunung menjulang
Meski Mendaki setengah abadpun kita tidak akan bisa memaluinya..

Itu dirimu…itu diriku
Kita telah teguk setengah ramuan pelupa
Dibuat mabuk dan amnesia(hilang ingatan!)..

Itu dirimu…itu diriku
Yang tak akan bersapa lagi..meski telah lalui CINTA sehati
Berharap ada palung yang dalam…yang mampu menyimpan rasa
Berharap ada lautan terdalam..yang mampu sembunyikan cinta kita